TIMES SOFIFI, JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi menggelar forum bertajuk “Sejarah Haji dan Dua Masjid Suci” yang diinisiasi oleh King Abdulaziz Foundation (DARAH) bersama Kementerian Haji dan Umrah. Forum ini menyoroti dokumentasi sejarah dan pelayanan Kerajaan terhadap jamaah haji serta dua masjid suci.

Acara tersebut berlangsung pada 10–12 November 2025 di Aula Super Dome, Jeddah, bertepatan dengan Konferensi dan Pameran Haji edisi kelima.

“Forum ini bertujuan menyoroti upaya historis dan manajerial Kerajaan Arab Saudi dalam melayani Dua Masjid Suci, serta mendokumentasikan perubahan arsitektur dan artistik yang terjadi di tempat-tempat suci,” ujar Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al Rabiah, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (10/11/2025).

Menurutnya, forum ini tidak hanya menampilkan warisan sejarah haji dan dua masjid suci, tetapi juga menjadi ajang berbagi ilmu dan inovasi dalam pendokumentasian sejarah melalui pendekatan digital modern.

Selama tiga hari penyelenggaraan, forum menghadirkan lebih dari 50 pembicara internasional dari kalangan sejarawan, peneliti, serta pakar arsitektur, budaya, dan teknologi digital. Terdapat lebih dari 10 sesi diskusi tematis yang membahas lima topik utama, meliputi penyelenggaraan haji dan umrah, sistem pelayanan jamaah, transportasi, layanan kesehatan, serta transformasi digital dalam bimbingan dan dokumentasi.

Selain itu, forum juga mengkaji catatan sejarah haji dalam karya para sejarawan dan penjelajah, arsitektur Dua Masjid Suci, hingga identitas visual dalam manuskrip dan peta kuno.

Di sela kegiatan, turut digelar pameran bertajuk “Seratus Tahun Layanan terhadap Dua Masjid Suci” yang menampilkan arsip, dokumen langka, foto sejarah, manuskrip, serta artefak haji berusia ratusan tahun. Pameran ini memanfaatkan teknologi digital dan media visual modern untuk memberikan pengalaman interaktif kepada pengunjung.

King Abdulaziz Foundation (DARAH) menyelenggarakan forum ini sebagai bagian dari proyek “Sejarah Haji dan Dua Masjid Suci”, yang sejalan dengan misinya menjaga dan mendokumentasikan sejarah Kerajaan Arab Saudi serta Dua Masjid Suci.

“Langkah ini juga mendukung tujuan Visi Saudi 2030 di sektor kebudayaan dan pariwisata melalui konten ilmiah dan digital interaktif yang menonjolkan kedalaman historis haji dan dua masjid suci,” kata Tawfiq.

Forum ini diharapkan menjadi wadah ilmiah dan budaya berskala internasional yang memperkaya pemahaman tentang perjalanan haji serta peran Kerajaan Arab Saudi dalam pelayanan kepada umat Islam di seluruh dunia. (*)