https://sofifi.times.co.id/
Sosok

Suara Fakhren Nukha, Membangun Pilar Bangsa Lewat Akses Pendidikan bagi Perempuan

Senin, 10 November 2025 - 17:26
Suara Fakhren Nukha, Membangun Pilar Bangsa Lewat Akses Pendidikan bagi Perempuan Mahasiswa Berprestasi Universitas Negeri Malang 2025, Fakhren Nukha. (FOTO: Fakhren for TIMES Indonesia)

TIMES SOFIFI, MALANG – Fakhren Nukha Zalfa (21) yang akrab disapa Fakhren, adalah seorang mahasiswi Bioteknologi dari Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur. Ia memandang pendidikan sebagai kunci kemandirian bagi perempuan. 

Dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) yang nyaris sempurna yaitu 3.98/4.00, Fakhren membuktikan dedikasinya pada ilmu pengetahuan, khususnya bidang laboratorium dan analisis data, yang ia geluti selama hampir dua tahun terakhir. 

Menurut Fakhren, pendidikan bagi perempuan lebih dari sekadar mengejar gelar akademik. "Pendidikan bagi perempuan itu bukan hanya tentang mengejar gelar atau prestasi akademik, tapi tentang membuka ruang kesadaran dan kemandirian," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Senin (10/11/2025).

Mahasiswa-Berprestasi-Universitas-Negeri-Malang.jpgFakhren Nukha di acara Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Universitas Negeri Malang 2025. (FOTO: Fakhren for TIMES Indonesia)

Dia menambahkan bahwa perempuan yang berpendidikan akan mampu berpikir kritis, mengambil keputusan bijak, dan berkontribusi luas bagi lingkungannya.

Ia meyakini, pendidikan memiliki efek berantai, di mana perubahan positif yang dialami satu perempuan akan menular ke keluarga dan masyarakat, menciptakan perubahan yang berkelanjutan.

Jejak Prestasi dari Hal Sederhana

Jalur prestasi yang kini ia pijak diakui Fakhren berawal dari hal yang sangat sederhana. Semasa mahasiswa baru (maba), ia hanya ingin mengisi waktu dengan kegiatan produktif, lalu mencoba mengikuti berbagai lomba, terutama esai dengan tema kesehatan yang dekat dengan minatnya. 

"Awalnya semua tentunya berangkat dari hal-hal sederhana," tutur Fakhren sembari tersenyum manis dengan nada lugas yang juga memiliki kesiapan cukup luas untuk posisi Analis Lab, didukung pendalaman materi Biologi Sel, Imunologi, hingga Genetika Teknik.

Mahasiswi asal Jakarta ini kemudian menyadari bahwa proses itu mengantarkannya menjadi mahasiswi berprestasi. Ia mengutip pepatah, "Luck is when preparation meets opportunity." Fakhren tidak pernah menyangka bisa mencapai titik ini, tetapi persiapan dan pengalaman yang ia jalani ternyata menjadi bekal berharga ketika kesempatan besar datang.

Kiprah Mahasiswa, Mengelola Rasa Ragu

Fakhren aktif memanfaatkan ruang yang tersedia bagi mahasiswa. Pada November 2025, ia menjadi Speaker in LKMM-PD 2025 yang mengajarkan konsep Achievement-Oriented Mindset dan memperkenalkan konsep AKU (Awareness, Consistency, dan Understanding). 

Sebulan sebelumnya, ia berperan sebagai Mentor in PKM-K Biotech Class Program, membimbing mahasiswa dalam mengembangkan ide bisnis kreatif. Semua pengalamannya ini memperkuat kemampuan kepemimpinan, komunikasi, dan entrepreneurial readiness-nya.

Meskipun demikian, ia mengakui tantangan terbesar yang ia hadapi bukanlah pada tahap seleksi, melainkan mengelola perasaan. "Saat melihat banyak peserta lain yang luar biasa, saya sempat merasa insecure," ungkap content creator yang aktif di Instagram dan TikTok dengan akun @fakhrenukha ini. 

Dalam hal ini lebih lanjut dia lantas memilih fokus untuk berkembang dan mempersiapkan diri sebaik mungkin, alih-alih berfokus pada hasil atau membandingkan diri dengan orang lain di luar sana.

Dukungan Penuh dan Harapan untuk Generasi Muda

Dukungan orang tua sempat terkendala saat proses seleksi bertepatan dengan masa magangnya, yang menuntutnya bolak-balik antara Jakarta dan Malang. Namun, setelah ia menjelaskan bahwa ia menimbang risiko dengan jelas demi sasaran pengembangan diri, orang tuanya mendukung penuh. 

"Orang tua akhirnya mendukung penuh dan malah jadi penyemangat terbesar saya," ujarnya. Lebih jauh dirinya mengakui bahwa telah menemukan jati diri dan berkembang secara alami dari segala hal yang telah dilewati.

Dia berharap generasi muda khususnya perempuan, untuk terus belajar dan terbuka pada kesempatan baru serta berani mencoba dan tidak takut gagal. "Jangan tunggu semuanya sempurna dulu untuk mulai karena kadang langkah pertama, sekecil apa pun, justru yang paling menentukan arah kita ke depan," tutupnya. (*)

Pewarta : Wandi Ruswannur
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sofifi just now

Welcome to TIMES Sofifi

TIMES Sofifi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.