TIMES SOFIFI, JAKARTA – Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah 17th South East Asian U18–U20 Athletics Championships 2025, ajang atletik yang akan mempertemukan para atlet muda terbaik dari 10 negara Asia Tenggara.

Kejuaraan bergengsi ini akan digelar 15–18 November 2025 di Stadion Madya Atletik, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Ke-10 negara yang siap bersaing tersebut adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, Timor Leste dan Vietnam.

Ketua Umum PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangannya, Senin (10/11/2025), menegaskan pentingnya kejuaraan ini sebagai bagian dari peta jalan ekosistem pembinaan atletik kawasan.

Tak sedikit atlet elite ASEAN memulai jejak internasionalnya dari panggung ini, sebelum bersinar di SEA Games, Asian Games hingga Olimpiade.

Dengan menjadi tuan rumah, Indonesia tidak hanya menunjukkan kapasitas sebagai penyelenggara yang kredibel, tetapi juga mempertegas posisi sebagai salah satu poros pembinaan atletik di Asia Tenggara.

"Dukungan dari Kemenpora mencerminkan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendorong kemajuan atletik secara berkelanjutan - baik bagi atlet, federasi, maupun prestasi olahraga nasional," katanya.

Sebanyak 220 atlet dan 80 official dijadwalkan berlaga dalam 63 nomor lomba, mencakup kategori U18 dan U20. Seluruh nomor lomba di Atletik mulai dari nomor lari, nomor lempar dan nomor lompat akan dipertandingkan dalam kejuaraan ini.

Ajang ini akan berlangsung di Stadion Madya Atletik, sebuah fasilitas bertaraf internasional yang telah mengantongi Sertifikat Kelas 1 dari World Athletics.

Sertifikasi ini menandakan bahwa lintasan dan seluruh fasilitas teknis stadion memenuhi standar tertinggi untuk penyelenggaraan kompetisi atletik resmi tingkat dunia, termasuk untuk pencatatan rekor nasional maupun internasional.

Kejuaraan itu juga terdaftar dalam World Athletics Global Calendar dan berlabel World Rankings Competition, yang berarti seluruh hasil pertandingan akan secara resmi tercatat dan dihitung dalam sistem poin peringkat dunia.

Status ini bukan hanya memperbesar peluang atlet-atlet muda untuk melangkah ke kejuaraan tingkat Asia dan dunia, tetapi juga memberi dorongan penting bagi peningkatan daya saing dan motivasi di kalangan atlet-atlet muda.

Ajang itu diselenggarakan oleh PB PASI dengan dukungan penuh dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora).

Kolaborasi ini mencerminkan sinergi nyata antara federasi olahraga dan pemerintah dalam mendukung pengembangan talenta muda dan penguatan fondasi prestasi jangka panjang. (*)